Saturday, April 9, 2011

Seiko Landmaster SBCW001

Sejarah kelahiran Seiko Landmaster SBCW001
(dikutip dari "A Journey in Time - The Remarkable Story Of Seiko)


Pada tahun 1994, setahun setelah lahirnya Landmaster edisi pertama, Mitsuro Ohba meminta Seiko membuatkannya sebuah Landmaster dengan spesifikasi khusus, yang akan digunakannya dalam perjalanan solonya yang pertama ke Kutub Utara. Ada 2 permintaan khusus dari Mitsuro kepada Seiko untuk pembuatan jam Landmaster yang diinginkannya ini, yang sekaligus menjadi tantangan bagi Seiko untuk mewujudkannya.

Permintaan pertamanya ialah bobot Landmaster yang lebih ringan, karena pada saat itu, jam Landmaster SBBW005 (steel case) yang tersedia, mempunyai bobot sekitar 140 gram. Perlu diketahui bahwa dalam kondisi cuaca ekstrim (badai salju, pendakian gunung ataupun di tengah gurun pasir), setiap gram beban dapat memberatkan perjalanan penjelajah, karena itu mereka hanya membawa bekal seringan mungkin yang penting dan diperlukan.

Permintaan kedua dari Mitsuro Ohba berkaitan dengan kondisi medan Kutub Utara. Beliau menjelaskan kepada Seiko bahwa lokasi Kutub Utara magnetic tidak berada persis di Kutub Utara, dengan demikian, semakin dekat kita dengan Kutub Utara, semakin tidak akurat petunjuk arah di kompas magnet tradisional. Oleh karena itu, Mitsuro akan menggunakan letak matahari sebagai panduan arahnya.

(Sebagai informasi tambahan, ada 4 jenis Kutub Utara, yaitu Magnetic North Pole, Geographic North Pold, Geomagnetic North Pole dan North Pole of Inaccessibility. Yang menjadi target penaklukan dari para penjelajah ialah Geographic North Pole, di mana dari titik ini, semua arah tujuan adalah menuju ke Selatan. Sedangkan Magnetic North Pole ialah posisi yang menjadi acuan kompas magnet tradisional dan posisinya tidak statis, bisa bergeser. Pada tahun 2003, posisi Magnetic North Pole ada di posisi 78 derajat Lintang Utara dan 104 derajat Bujur Barat (Ellef Ringness Island di Kanada, 1.000 mil di sebelah selatan Geographic North Pole). Pergerakan Magnetic North Pole dan tidak akuratnya kompas magnet tradisional inilah yang mempersulit navigasi dalam pencarian Geographic North Pole dan mendorong Mitsuro untuk meminta Seiko membuatkannya Landmaster khusus.

Seiko hanya mempunyai waktu 6 bulan untuk menyelesaikan jam Landmaster pesanan Mitsuro Ohba sebelum beliau memulai perjalanannya ke Kutub Utara. Tim Seiko di bawah pimpinan Ikuo Tokunaga segera bekerja; mereka membuat Landmaster berdasarkan dari desain Landmaster yang ada, dengan menggunakan bahan titanium murni dan mengaplikasikan metode Metal Injection Moulding (MIM) yang disempurnakan oleh Seiko.

Dan untuk menjawab kebutuhan khusus mengenai navigasi selama di Kutub Utara, Seiko menambahkan 1 jarum tambahan (24 hour indicator) dan menggunakan mesin kinetik caliber 5M45. Cara kerjanya ialah pemakai jam Landmaster ini mengarahkan jarum indikator 24 jam (24 hour hand) ke matahari dan angka 24 pada dial akan menunjukkan arah Utara. Sungguh jalan keluar yang sederhana tapi sangat jenius !

Seiko berhasil menyelesaikan Landmaster baru ini tepat pada waktunya dan disebut SBCW001, menggunakan mesin Kinetic caliber 5M45, dengan bobot 90 gram (vs 140 gram Landmaster SBBW005 stainless steel case). Mitsuro Ohba mengenakan jam ini dalam keempat eksplorasi solonya untuk menaklukkan Kutub Utara.

Kelahiran Landmaster SBCW001 ini juga merupakan salah satu pencapaian bersejarah (milestone) Seiko, di mana Landmaster SBCW001 merupakan jam pertama di dunia, yang one piece case-nya dibuat dari titanium murni dengan menggunakan teknologi Metal Injection Moulding (MIM), dilengkapi fitur jarum 24 hour dan mesin kinetik.

Sapphire crystal glass, compass bezel.
Screw down crown dan indikator power reserve.

Safety lock pada clasp.

Seperti pada Landmaster lainnya, caseback juga bisa dibuatkan inskripsi informasi pemiliknya, yaitu inisial nama, golongan darah, kebangsaan dan tanggal lahir.
Hobi jam tangan tidak hanya semata membeli dan mengumpulkan jam tangan ataupun berbagi cerita kepada teman, tetapi memberikan kesempatan kepada kita untuk mempelajari sejarah, kebudayaan dan pengetahuan lain. 

No comments:

Post a Comment